SMA Gratis

Motivator muda NU siapkan sukses Untuk Ujian Nasional

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Minggu, 10 Juni 2012

Intropeksi Diri



Mari kita introspeksi diri kita...!
Mari kita introspeksi diri kita…!
Bismillahirrahmanirrahim,
Wahai diri,
Tundukkanlah hatimu selalu di hadapan-Nya, pasrahkan jiwamu selalu kepada-Nya, lihatlah dirimu yang lemah lagi hina itu, pandanglah jasadmu yang rapuh itu, lihatlah apa yang telah engkau usahakan untuk-Nya, dan renungkanlah olehmu untuk apa umurmu engkau habiskan selama ini..!
Teruslah engkau bermuhasabah diri dan jangan pernah melewatkannya! Cobalah ambil cermin olehmu untuk melihat gambaran dirimu dan lihatlah dirimu yang berdiri disana! Pandanglah dengan seksama semua bagian tubuhmu yang lemah dan fana itu! Pandanglah ia dengan penuh kerendahan dirimu di hadapan-Nya!
Wahai diri,
Pandanglah kepalamu !
Apakah ia senantiasa engkau tundukkan dan sujudkan dengan penuh harap, takut dan penuh kehinaan di hadapan Rabb-mu, atau apakah ia masih tetap menengadah penuh keangkuhan, kecongkakan dan kesombongan kepada Rabbmu juga hamba-hamba-Nya, sehingga engkau pun semakin melampaui batas?

Pandanglah matamu..!
Apakah ia senantiasa engkau gunakan untuk menatap keindahan, kekuasaan serta keagungan-Nya melalui Ayat-ayat-Nya juga ciptaan-Nya, atau apakah engkau gunakan matamu untuk memandang perkara yang dilarang-Nya juga berbagai bentuk kemaksiatan yang tampak dihadapanmu, sehingga membutakan matamu dari Kalamullah?
Pandanglah telingamu..!
Apakah ia senantiasa engkau gunakan untuk mendengarkan firman-firman-Nya, mendengarkan suara bacaan Al Qur’an, tausiyyah dan seruan kebaikan lainnya, atau apakah ia masih engkau gunakan untuk mendengarkan suara-suara yang tiada berguna bagimu, sehingga ia pun mengeraskan hati dan pikiranmu?
Pandanglah hidungmu..!
Apakah ia senantiasa engkau gunakan untuk mencium bumi Allah atau hamparan sajadah sebagai alas untuk shalat dan sujudmu, mencium orang tua istrimu, suamimu dan anak-anak tercintamu serta mencium kepala anak-anak kaum papa yang kehilangan cinta dan kasih sayang kedua orang tuanya, atau apakah ia masih engkau gunakan untuk bermaksiat kepada-Nya, sehingga engkau pun tak akan mendaptkan harumnya bau surga?
Pandanglah mulutmu..!
Apakah ia senantiasa engkau gunakan untuk menyampaikan Ayat-ayat-Nya, menyebarkan ilmu-Nya, mengatakan kebenaran dan kebaikan, nasehat-nasehat yang bermanfaat dan menjaga diri dari keburukan lisannya, atau apakah ia masih engkau gunakan untuk mengatakan kata-kata yang tiada berguna, mencaci, memaki, ghibah, memfitnah, mengadu domba, berdusta , sehingga Allah benci dan murka terhadap dirimu?
Pandanglah tanganmu..!
Apakah ia senantiasa engkau gunakan untuk bersedekah, menolong orang yang kesusahan, membantu sesama yang kena musibah, menciptakan karya-karya yang berguna untuk umat, atau apakah ia masih engkau gunakan untuk mendzalimi orang lain, mencuri yang bukan menjadi hakmu, menganiaya saudaramu yang tak berdaya, sehingga engkau pun akan menjadi binasa karena tanganmu sendiri?
Pandanglah kakimu..!
Apakah ia senantiasa engkau gunakan untuk melangkah ke tempat-tempat yang diridhai-Nya, tempat ibadah, tempat menuntut ilmu pengetahuan, tempat-tempat pengajian yang benar lagi lurus, atau apakah ia masih engkau gunakan untuk membawa dirimu ke lembah kemasiatan, melangkahkan kakimu ke tempat yang dilarang-Nya, dan melangkahkan kakimu untuk melakukan kejahatan dan keresahan umat, sehingga engkau pun mendapatkan adzab dari-Nya?
Pandanglah dadamu..!
Apakah di dalam dadamu tersimpan kelapangan dan kelembutan hati, keikhlasan dan kesabaran, rasa syukur dan tawadhu, juga keimanan dan ketauhidan yang benar, atau apakah engkau masih menyimpan dan membiarkan penyakit hatimu tumbuh subur, membiarkan hatimu gelap gulita, menggadaikan jiwamu untuk urusan dunia, mengotorinya dengan dosa dan permusuhan, sehingga hidupmu merasa hampa dan jiwamu menjadi teman syaiton nirrojim?
Mudah-mudahan catatan pengingat ini selalu akan menjadi penggugah dan penyemangat diriku agar senantiasa mengkaji diri, bermuhassabah diri dan berusaha menjadi seorang hamba Allah yang senantiasa memperbaiki diri….Aamiin yaa Robbal Alamin.

Kamis, 31 Mei 2012

Diam Adalah Emas


emasSaat anda tak memiliki kata-kata yang perlu dibicarakan, diamlah. Cukup mudah untuk mengetahui kapan waktunya berbicara. Namun, mengetahui kapan anda harus diam adalah hal yang jauh berbeda. Salah satu fungsi bibir adalah untuk dikatupkan. Bagaimana anda bisa memperhatikan dan mendengarkan dengan lidah yang berkata-kata. Diamlah demi kejernihan pandangan anda.
Orang yang mampu diam di tengah keinginan untuk berbicara mampu menemukan kesadaran dirinya. Sekali anda membuka mulut, anda akan temui betapa banyak kalimat-kalimat meluncur tanpa disadari. Mungkin sebagian kecil kata-kata itu tidak anda kehendaki. Seringkali orang tergelincir oleh kerikil kecil, bukan batu besar. Butiran mutiara indah hanya bisa tercipta bila kerang mutiara mengatupkan bibirnya rapat-rapat. Sekali ia membuka lebar-lebar cangkangnya, maka pasir dan kotoran laut akan segera memenuhi mulutnya.

Inilah ibarat, kekuatan anda untuk diam. Kebijakan seringkali tersimpan rapat dalam diam para bijak. Untuk itu anda perlu berusaha membukanya sekuat tenaga. Bukankah pepatah mengatakan, “DIAM ADALAH EMAS”

Kisah Seorang Gadis Buta



Pada suatu hari ada seorang gadis buta yg sangat membenci dirinya sendiri. Karena kebutaannya itu. Tidak hanya terhadap dirinya sendiri, tetapi dia juga membenci semua orang kecuali kekasihnya.
Kekasihnya selalu ada disampingnya untuk menemani dan menghiburnya. Dia berkata akan menikahi gadisnya itu kalau gadisnya itu sudah bisa melihat dunia.
Suatu hari, ada seseorang yang mendonorkan sepasang mata kepada gadisnya itu, yang akhirnya dia bisa melihat semua hal, termasuk kekasih gadisnya itu.
Kekasihnya bertanya kepada gadisnya itu, ”Sayaaaang, sekarang kamu sudah bisa melihat dunia. Apakah engkau mau menikah denganku?” Gadis itu terguncang saat melihat bahwa kekasihnya itu ternyata buta. Dan dia menolak untuk menikahi si pria pacar-nya itu yg selama ini sudah sangat setia sekali mendampingi hidupnya selama si gadis itu buta matanya.
Dan akhirnya si Pria kekasihnya itu pergi dengan meneteskan air mata, dan kemudian menuliskan sepucuk surat singkat kepada gadisnya itu, “Sayangku, tolong engkau jaga baik-baik ke-2 mata yg telah aku berikan kepadamu.”
Gadis itu menangis dan menyadari kebodohannya, betapa besar pengorbanan kekasihnya selama ini tapi kekasihnya telah pergi dengan membawa luka dihati.
=============================================
Kisah di atas memperlihatkan bagaimana pikiran manusia berubah saat status dalam hidupnya berubah. Hanya sedikit orang yang ingat bagaimana keadaan hidup sebelumnya dan lebih sedikit lagi yang ingat terhadap siapa harus berterima kasih karena telah menyertai dan menopang bahkan di saat yang paling menyakitkan.

Minggu, 06 Mei 2012

Fadhilah dan Faedah Bersholawat




Oleh Muhammad Yordanis Saifullah Ma'sum di MOTIVATOR MUDA NU

Fadilah (keutamaan) bershalawat atas nabi sebagaimana dinyatakan dalam Al-Quran bahwa Allah Swt. dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat atas Nabi Muhammad Saw., seperti terlihat dalam firman-Nya: "Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bersha-lawat untuk Nabi... ." (QS.33:56).

Penggalan ayat ini menunjukkan bahwa Allah Swt. melimpahkan rahmat bagi Nabi Muhammad Saw. dan para malaikat memintakan ampunan bagi Nabi Muhammad Saw. Karena itu, pada lanjutan ayat tersebut, Allah Swt. menyuruh orang-orang mukmin supaya bershalawat dan memberi shalawat kepada Nabi Muhammad Saw.: "...Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya."

Untuk mengetahui keutamaan apakah yang diperoleh orang-orang yang bershalawat, baiklah kita perhatikan maksud-maksud hadis yang di bawah lni.

Bersabda Nabi Saw.


Artinya: "Barangsiapa bershalawat untukku sekali, niscaya Allah bershalawat untuknya sepuluh kali." (HR. Muslim dari Abû Hurairah).


Artinya: "Bahwasanya bagi Allah Tuhan semesta alam ada beberapa malaikat yang diperintah berjalan di muka bumi untuk memperhatikan keadaan hamba-Nya. Mereka me-nyampaikan kepadaku (sabda Nabi) akan segala salam yang diucapkan oleh ummatku." (HR. Ahmad. Al-Nasâ'i dan Al-Darimî).


Artinya: "Barangsiapa bershalawat untukku dipagi hari sepuluh kali dan di petang hari sepuluh kali, mendapatlah ia syafa'atku pada hari qiamat." (HR. Al-Thabrânî)


Artinya: "Manusia yang paling utama terhadap diriku pada hari qiamat, ialah manusia yang paling banyak bershalawat untukku." (HR. Al-Turmudzî).

Artinya: "Jibril telah datang kepadaku dan berkata: 'Tidakkah engkau ridha (merasa puas) wahai Muhammad, bahwasanya tak seorang pun dari umatmu bershalawat untukmu satu kali, kecuali aku akan bershalawat untuknya sebanyak sepuluh kali? Dan tak seorang pun dari umatmu mengucapkan salam kepadamu, kecuali aku akan meng-ucapkan salam kepadanya sebanyak sepuluh kali?! (HR. Al-Nasâ'i dan Ibn Hibban, dari Abû Thalhah).

Sabda Rasulullah Saw. yang Artinya: "Barangsiapa -ketika mendengar azan dan iqamat mengucapkan: "Allâhumma Rabba Hâdzih al-Da'wât al-Tâmmah, wa al-Shalât al-Qâ'imati, shalli 'alâ muhammadin 'abdika wa Rasûlika, wa A'tihi al-Washîlata wa al-Fadhîlata, wa al-Darâjata al-Râfi'ata, wa al-Syafâ'ata yawm al-Qiyâmati (Artinya: "Ya Allah, ya Tuhannya seruan yang sempurna ini, serta shalat yang segera didirikan ini, limpahkanlah shalawat untuk Muhammad, hamba dan rasul-Mu. Dan berilah ia wasilah dan fadilah serta derajat yang amat tinggi dan (izin untuk) bersyafaat pada hari Kiamat)..., maka (bagi siapa yang mengucapkan doa tersebut) niscaya akan beroleh syafaatku kelak."

Al-Ghazali didalam kitabnya Ihyâ 'Ulûm al-Dîn menceritakan seorang dari mereka (seorang dari kalangan ulama, sufi, ahli ibadah dsb.) pernah berkata: "Sementara aku menulis (catatan tentang) beberapa hadis, aku selalu mengiringinya dengan menuliskan shalawat untuk Nabi Saw., tanpa melengkapinya dengan salam untuk beliau. Malamnya aku berjumpa dengan beliau dalam mimpi, dan beliau berkata kepadaku: 'Tidakkah sebaiknya engkau melengkapi shalawatmu untukku dalam bukumu itu?' Maka sejak itu, tak pernah aku mengucapkan shalawat kecuali melengkapinya dengan ucapan salam untuk beliau."

Diriwayatkan dari Abû Al-Hasan, katanya: "Aku pernah berjumpa dengan Nabi Saw. dalam mimpi, lalu kukatakan kepada beliau: 'Ya Rasulullah, apa kiranya ganjaran bagi Al-Syâfi'i, ketika ia bershalawat untukmu dalam kitabnya: Al-Risâlah dengan ungkapan: 'Semoga Allah bershalawat atas Muhammad setiap kali ia disebut oleh para penyebut, dan setiap kali sebutan tentangnya dilalaikan oleh para pelalai?' Maka Nabi Saw. menjawab: 'Karena ucapannya itu, ia dibebaskan dari keharusan menghadapi perhitungan (hisab pada hari Kiamat).'"

Dalam kitab yang sama (Ihya) Imam Al-Ghazali mengatakan bahwa sesungguhnya berlipatganda-nya pahala shalawat atas Nabi Saw. adalah karena shalawat itu bukan hanya mengandung satu kebaikan saja, melainkan mengandung banyak kebaikan, sebab di dalamnya ter-cakup :

Pembaharuan iman kepada Allah.Pembaharuan iman kepada Rasul.Pengagungan terhadap Rasul.Dengan inayah Allah, memohon kemuliaan baginya.Pembaharuan iman kepada Hari Akhir dan berbagai kemuliaan.Dzikrullah.Menyebut orang-orang yang shalih.Menampakkan kasih sayang kepada mereka.Bersungguh-sungguh dan tadharru' dalam berdoa.Pengakuan bahwa seluruh urusan itu berada dalam kekuasaan Allah

Masih banyak keutamaan-keutamaan bagi orang-orang yang melakukan atau membaca shalawat atas Nabi. Namun penyusun hanya menukil beberapa hadis dan qawl (perkataan) ulama.

Adapun faedah atau manfaat bershalawat atas Nabi Muhammad Saw. sebagaimana dijelaskan hadis-hadis di atas terdapat sembilan belas perkara, yakni:

Memperoleh curahan rahmat dan kebajikan dari pada Allah Swt.;Menghasilkan kebaikan, meninggikan derajat dan menghapuskan kejahatan;Memperoleh pengakuan kesempurnaan iman, apabila kita membacanya 100 Kali;Menjauhkan kerugian, penyesalan dan digolongkan ke dalam golongan orang-orang yang shalih;Mendekatkan diri kepada Allah;Memperoleh pahala seperti pahala memerdekakan budak;Menghasilkan syafa'at;Memperoleh penyertaan dari Malaikat rahmah;Memperoleh hubungan yang rapat dengan Nabi; Seseorang yang bershashalawat dan bersalam kepada Nabi, shalawat dan salamnya itu disampaikan kepada Nabi;Membuka kesempatan berbicara dengan Nabi Saw.;Menghilangkan kesusahan, kegundahan dan meluaskan rezeki;Melapangkan dada. Apabila seseorang membaca shalawat 100 kali, maka Allah akan melapangkan dadanya dan memberikan penerangan yang sinar seminarnya ke dalam hatinya;Menghapuskan dosa. Apabila seseorang membaca dengan tetap tiga kali setiap hari, maka Allah akan menghapuskan dosanya;Menggantikan shadaqah bagi orang yang tidak sanggup bershadaqah;Melipatgandakan pahala yang diperoleh. Apabila seseorang bershalawat di hari Jumat, maka Tuhan akan memberikan kepadanya pahala yang berlipat ganda;Mendekatkan kedudukan kepada Rasulullah di hari qiamat. Menyebabkan doa bisa diterima oleh Allah.Menyebabkan doa bisa diterima oleh Allah;Melepaskan diri dari kebingungan di hari qiamat. Apabila seseorang meninggalkan shalawat kepada Nabi, maka ia akan menghadapi kebingungan dan kekacauan di hari mahsyar;

Memenuhi satu hak Nabi, atau menunaikan suatu tugas ibadat yang diwajibkan atas kita Apabila sese-orang tidak bershalawat, berartilah ia enggan memenuhi suatu haq Nabi yang wajib ia penuhi;
reffrence
https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=107250442745242&id=100003808598369

Kamis, 03 Mei 2012

Galery Aksi Motivator Muda Ujian Nasional





Kedahsyatan BERSYUKUR

Assalamu'alaikum ReKAN-rEKANITA
Salah satu akhlaq yang sangat tinggi nilainya dalam Islam adalah bersyukur. Demikian tinggi nilainya sehingga tidaklah salah kalau kita mengatakan bahwa syukur itu mempunyai keagungan dan kedahsyatan yang mengagumkan. Marilah kita lihat beberapa ayat Al-Quran yang mengungkapkan keagungan dan kedahsyatan syukur. Al-Quran menginformasikan, sekurang kurangnya ada 4 keutamaan syukur:
1. Menyebabkan Terhindarnya Siksaan

”Mengapa Allah akan menyiksamu. Jika kamu bersyukur dan beriman? Dan Allah adalah Maha Syukur lagi Maha Mengetahui”. (Surat An-Nisa’; 04 : 147).
Secara gamblang ayat tersebut menyatakan bahwa Allah tidak akan menyiksa hamba Nya yang bersyukur dan beriman.
Dalam kitab Tarjamah Al-Quran Al-Hakim karangan Salim Bahreisy dan Abdullah Bahreisy frase Maa yaf ’alullaahu bi ’adzaabikum, diterjemahkan dengan ”Untuk apa Allah akan menyiksamu”. Dalam kitab The Holy Quran, karangan Yusuf Ali, frase tersebut diterjemahkan kedalam bahasa Inggeris “What can God gain by your punishment…”
Dalam kitab Tafsir Jalalain frase tersebut diberi tambahan keterangan “Pertanyaan ini berarti “tidak”, jadi maksudnya Allah tidaklah akan menyiksamu”.
Disini kita temukan bahwa SYUKUR itu digandengkan Allah dengan IMAN. Artinya antara syukur dan iman itu saling melengkapi. Bersyukur dalam keadaan beriman, dan beriman dalam keadaan bersyukur. Bersyukur saja tidak cukup kalau belum beriman, dan beriman saja belumlah sempurna kalau tidak bersyukur. Dan bagi hambaNya yang beriman dan bersyukur, Allah tidak akan menyiksa mereka.  Subhanallaah.
2. Menyebabkan Bertambahnya Nikmat

Dan ingatlah juga tatkala Tuhan-mu memaklumkan: “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku) maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih””. (Ibrahim; 14 : 7)
Dalam ayat diatas, Allah menyatakan pasti akan menambah nikmat apabila hambaNya bersyukur.  Janji Allah tersebut diatas  dikuatkan dengan kata kata ”pasti”, dan tidak ada syarat apapun setelahnya. Artinya, secara absolut orang orang yang bersyukur akan diberi oleh Allah tambahan nikmatnya.
Pernyataan dalam ayat tersebut diatas diperkuat lagi dengan ayat lain yang menyatakan bahwa syukur seorang hamba itu adalah untuk dirinya sendiri, sedangkan Allah sama sekali tidak memerlukan syukur itu:

Bersyukurlah kepada Allah. Dan barangsiapa bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri, dan barangsiapa tidak bersyukur, sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji” (Luqman;  31 : 12)
3. Balasan Syukur Adalah Mutlak Tanpa Syarat
Balasan bagi hamba yang bersyukur itu mutlak, tanpa batasan dan tanpa syarat. Hal ini dinyatakan oleh Allah dalam  akhir ayat 145 Surat Ali Imran:

Dan Kami akan memberi balasan kepada orang orang yang bersyukur (Ali Imran; 03 : 145).
Hal itu berbeda dengan janji Allah berkenaan dengan hal hal lainnya, misalnya:

Tidakkah kamu tahu, sesungguhnya Allah-lah  yang mempunyai kerajaan langit dan bumi, disiksa-Nya siapa yang dikehendaki-Nya, (yu’adzdzibu may yasyaa-u), dan diampuni-Nya bagi siapa yang dikehendaki-Nya (wa yaghfiru li may yasyaa-u) . Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (Al-Maa-idah; 05 : 40).
Begitu juga dengan Surat At-Taubah, pada penggalan dalam ayat 15 yang menyatakan:

Dan Allah menerima taubat orang yang dikehendaki-Nya. (At-Taubah; 09 : 15).
4. Dibenci Oleh Iblis
Karena demikian agung dan dhasyatnya syukur itu, maka iblis sangat membenci orang orang yang bersyukur. Ketika iblis mengetahui keagungan dan kedahsyatan syukur, iblis langsung menyusun action program, dan membuat statement:

”Kemudian aku akan mendatangi mereka dari hadapan dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur” (Al-A’raaf; 07 : 17)
Jadi kebanyakan manusia tidak bersyukur, seperti yang telah dinyatakan oleh Allah antara lain:
Al-Isra’; 17 : 67

“Dan manusia itu adalah selalu tidak berterima kasih”.
Ibrahim; 14: 34

”Sesungguhnya manusia itu sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah)”
Saba’; 34 : 13

”Dan sedikit diantara hamba hamba Ku yang bersyukur”
Al-‘Aadiyat; 100 : 6

“Sesungguhnya manusia itu sangat ingkar, tidak berterima kasih kepada Tuhan-nya”
itu adalah karena godaan syetan, yang memang sangat tidak menyukai melihat manusia menjadi ”abdan syakura”
Mudah-mudahan kita termemotivasi untuk senantiasa mensyukuri semua nikmat Allah dengan syukur yang sebanyak banyaknya.
Mudah mudahan mulai saat ini kita bisa meresapkan keagungan dan kedahsyatan ayat ALHAMDU LILLAAHI RABBIL ’AALAMIIN, yang kadangkala, bahkan seringkali, kita ucapkan sambil lalu saja tanpa penghayatan.
Akhirnya marilah kita selalu ingat akan sebuah doa yang diajarkan Rasulullah SAW kepada sahabat Mu’adz r.a.
Allahumma a’innii ’ala zikrika wa syukrika, wahusni ’ibaadatika
Ya Allah tolonglah kami untuk selalu ingat kepada Mu, untuk selalu bersyukur kepada Mu, dan untuk selalu memperbaiki ibadat kepada Mu. Aamiin.

"Aku dimakamkan hari ini..." (Renungan Oleh Habib Syech AA)

Oleh Muhammad Yordanis Saifullah Ma'sum di MOTIVATOR MUDA NU ·

Aku mati... Perlahan tubuhku ditutup tanah... Perlahan,semua pergi meninggalkanku... Masih terdengar jelas langkah langkah terakhir mereka.
Aku sendirian di tempat gelap yang tak pernah terbayang, sendiri menunggu pertanyaan malaikat.
Belahan hati,belahan jiwa pun pergi apa lagi sekedar kawan dekat atau orang lain. Aku bukan siapa siapa lagi bagi mereka. Sanak keluarga menangis, sangat pedih, aku pun demikian tak kalah sedih. Tetapi aku tetap sendiri, disini, menunggu perhitungan. Menyesal sudah tak mungkin, Taubat tak lagi dianggap dan maaf pun tak bakal didengar, Aku benar-benar harus sendiri...
Ya Allah.. jika Engkau beri aku satu lagi kesempatan, jika Engkau pinjamkan lagi beberapa hari milikMu. Untuk aku perbaiki diriku, Aku ingin memohon maaf pada mereka, yang selama ini telah merasakan Dzalimku, yang selama ini sengsara karena aku, tersakiti karena aku.
Yaa Allah...
Beri lagi aku beberapa hari milikMu, untuk berbakti kepada orangtua dan belahan jiwa tercinta.Teringat kata kata kasar dan keras yang menyakitkan hati mereka. Maafkan aku, mengapa tak kusadari betapa besar kasih sayangmu, cintamu. Beri juga ya Allah aku waktu untuk berkumpul dengan keluargaku, menyenangkan kekasih hatiku. Aku sungguh ingin bersujud dihadapMu lebih lama lagi. Begitu menyesal diri ini, Kesenangan yg pernah kuraih dulu, tak ada artinya sama sekali. Mengapa kusia-siakan saja waktu hidup yang hanya sekali itu? Andai aku bisa putar ulang waktu itu.
Aku dimakamkan hari ini...,
semua menjadi tak termaafkan...,
semua menjadi terlambat...,
aku harus sendiri untuk waktu yang tak terbayangkan sampai yaumul hisab dan...
Ya ROBB... sampaikan salamku untuk sahabatku yang selalu mengingatkan ku akan hari terakhirku didunia...
"Sesungguhnya sahabat yang terbaik yaitu sahabat yang mengingatkanku akan hari saat aku dipanggil MenghadapMu"

 ๑۩๑ يا ربّ صلّ على محمد وافتح من الخير كلّ مغلق ๑۩๑

( Oleh: Habib Syekh AA )

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More